Gawazat Oh Gawazat

Rabu, 16 Februari 2011


Sudah lama rasanya saya ingin bercerita tentang gawazat, sebuah tempat yang selalu dikunjungi oleh setiap mahasiswa asing yang berdomisili di Kairo. Setidaknya sekali dalam setahun, kenapa? karena bagi yang tidak berziarah ke tempat ini akan terancam nyawanya di Kairo, hehehe. 

Gawazat adalah tempat untuk memperbaharui visa yang sudah mati. maka mau tidak mau mahasiswa asing disini harus mematuhi semua aturan yang berada di negeri ini tanpa terkecuali.Kalau dihitung-hitung jumlah mahasiswa asing di negeri kinanah ini, mungkin bisa mencapai puluhan ribu. Malaysia aja punya sebelas ribu pelajarnya di sini, Indonesia sekitar empat ribu, belum lagi pelajar Asia lainnya seperti Singapura, Brunei, Thailand, Filipina, Pakistan, India, Banglades, Afghanistan dan negara-negara pecahan Rusia seperti Tajikistan, Kazakhstan, Uzbekistan dll.


Di samping itu masih ada ratusan bahkan ribuan pelajar Afrika lainnya. yang kebanyakan mereka menetap di asrama internasional "Madinatul Buuts". Dan sebagian kecil pelajar-pelajar yang berasal dari Eropa seperti Albania, Bosnia dan Herzegovina dll. Maktab Gawazat bersebelahan langsung dengan asrama international "Madinatul Buuts". Jadi nggak perlu heran kalau mahasiswa-mahasiswa yang tinggal di Buuts selalu menjadi orang yang paling awal datang ke gawazat, hatta gerbang maktabnya belum dibuka puluhan mahasiswa sudah mengantri untuk mendapatkan visa.

Sekitar seminggu yang lalu saya datang ke maktab gawazat. Dan hampir setiap hari maktab gawazat ini dipenuhi oleh puluhan mahasiswa dan mahasiwi asing yang ingin memperbaharui visanya. Hari pertama saya datang ke gawazat belum berhasil untuk memberikan berkas-berkas yang menjadi syarat untuk mengambil visa. karena antrian yang begitu panjang. bayangkan! hampir 5 jam saya berdiri antri, tapi sayang badan saya yang kecil dikalahkan oleh pelajar-pelajar Afrika yang menyerobot tanpa mengenal kata antri. kacian dhe...:(

Hari kedua, misiku berhasil setelah berusaha datang pagi-pagi ke maktab gawazat, meskipun untuk sampai ke gazawat harus menyambung beberapa kali naik minibus, karena pasca runtuhnya rezim militer Mubarak, bus-bus kota belum aktif, karena memang yang saya dengar bus-bus tersebut milik pemerintah.

Oya, ada banyak cerita menyenangkan dan menyedihkan di gawazat, senang bisa bertemu dan bersilaturrahim dengan kawan-kawan satu kuliah yang kebetulan mengurus visa, di sisi lain ada kisah sedih seorang kawan yang sudah beberapa kali datang ke gawazat tapi sayang...magas! (nggak ada) kata sang petugas pencari 
berkas, maksudnya berkas-berkas yang ia masukkan kemarin tidak ketemu oleh sang petugas dan alamat kawan saya tersebut harus kembali dengan menuai kekecewaan. sabar yha bro !

Ala kulli hal, khair insya Allah...Saya merasa bersyukur bisa menimba ilmu di negeri kinanah ini. sedangkan nun jauh di sana ada ratusan calon mahasiswa yang belum bisa berangkat ke sini.

Kairo, kota ini akan menjadi sejarah yang tak kan terlupakan dalam hidupku. kota yang mengajarkan kepadaku arti perjuangan dan kesabaran. kota yang memberikanku arti cinta yang sebenarnya. kota yang saya temukan di dalamnya cahaya tarbiyah dari wajah-wajah kebenaran. kota yang di dalamnya tumbuh 
subur bunga-bunga dakwah dari para generasi Hasan Al Banna.

Akhrie. R
Negeri Cinta, 16 Februari 2011



0 komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright 2010-2011 Generasi Rabbani All Rights Reserved.
Template Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.