Permen-Permen Syurga

Jumat, 16 Maret 2012


Seperti biasanya bus 80 coret penuh sesak dengan penumpang. Yang kebanyakan penumpangnya adalah mahasiswa asing yang tengah berangkat ke kuliah. Bisa dikatakan bahwa bus 80 coret adalah bus favorit mahasiswa. Sebab tak banyak bus yang ke Darrasah tempat Universitas Al Azhar. Apalagi kalau sudah mulai masuk musim ujian, sangat jarang sekali bisa duduk kecuali pas rezkinya. 

Orang-orang Mesir bisa dikatakan mempunyai kepedulian yang besar kepada para jompo terutama ibu-ibu yang berbadan besar. Sehingga kebaikan ini tertularkan kepada mahasiswa-mahasiswa yang belajar di negeri para nabi ini. Jadi, kalo ada ibu-ibu yang masuk bus kita harus siap-siap mengalah memberikan tempat duduk kepada ibu tersebut kecuali kalo kita pura-pura tidur (hehehe).

Di suatu pagi ketika saya berangkat kuliah, di tengah perjalanan ada seorang gadis kecil yang berpakaian lusuh masuk ke dalam bus. Umurnya masih kecil, mungkin seusia adik saya yang kelas 6 SD. Di tangannya ada kantong plastik yang berisi permen-permen. Ia mulai membagikan permen tersebut kepada para penumpang di setiap bangku. Meskipun kebanyakan penumpang hanya cuek ketika gadis itu datang. Permen itu memang untuk di jual, berharap ada orang-orang yang akan membeli permennya tersebut.

Dari sekian banyak penumpang hanya beberapa orang yang mengeluarkan receh untuk diinfakkan kepada gadis tersebut. Yha, mungkin saja uang-uang hasil penjualan itulah untuk menyambung hidupnya. Cukup sekedar untuk membeli empat potong 'isy.

Allah swt menciptakan hidup ini secara berpasangan. Ada malam ada siang, ada laki-laki ada perempuan, ada orang kaya juga ada orang miskin begitu seterusnya. Kita tidak bisa bayangkan jika hanya ada malam di dunia ini, maka suhu udara akan turun sehingga bisa membuat cuaca semakin dingin. Begitu juga kalau siang selamanya, mungkin kita sudah terbakar akan panasnya matahari. Selain itu kita tidak bisa bayangkan jika semua manusia adalah laki-laki. Betapa beratnya hidup ini tanpa ada pasangan (hehe).

Ada orang kaya juga ada orang miskin. Supaya terjadi keseimbangan dalam alam ini. Jika tidak ada orang miskin. Siapa yang mau bekerja karena sudah kaya semua. Oleh sebab itu orang kaya gunanya untuk membantu orang miskin. Karena di sebagian harta kita ada milik orang miskin. Harta tersebut hanyalah titipan Allah untuk disedekahkan. Kata seorang dosen di Al Azhar taksab li tatashaddaq (kamu mencari rezki untuk disedekahkan). Karena pada hakikatnya harta kita yang hakiki adalah harta yang diinfakkan.

Sekarang kita sering dengar seminar tentang 7 Keajaiban Rezki di mana-mana. Ippo Santosa sang trainer di dalam bukunya banyak bercerita tentang orang-orang yang bersedekah. Semakin banyak ia bersedekah maka semakin banyak rezki yang mengalir kepadanya. Mungkin awalnya kita kurang ikhlas, tapi bagaimana untuk melatih keikhlasan kalau hanya berinfak 50 piester atau 1 pound. Sekali-kali cobalah berinfak lebih banyak.

Di dalam surat Ali Imran Allah swt menggambarkan orang-orang yang bersedekah dengan satu biji yang menumbuhkan satu batang. Dimana setiap batangnya mempunyai tujuh tangkai. Di setiap tangkai mempunyai seratus biji. Begitulah keutamaan orang-orang yang bersedekah di jalan Allah.

Dalam surat Al Insan Allah juga mengatakan bahwa salah satu karakter penghuni syurga adalah orang-orang yang memberi makan fakir miskin, anak-anak yatim dan tawanan. Merekalah yang akan minum dari mata air syurga, mata air Salsabila yang jika kita meminumnya tidak akan pernah merasakan haus. Merekan bertelekan di atas dipan-dipan serta tidak pernah merasakan kepanasan atau kedinginan. Pepohonan yang rendah dengan buah-buahan yang lezat di dekatkan sehingga mudah untuk memetiknya.

Sobat muda, nanti di syurga setiap orang masuk ke dalamnya dengan pintu yang berbeda-beda. Ada yang masuk lewat pintu Ar Royyan, pintunya orang-orang yang suka berpuasa. Ada pintu orang yang bersedekah, pintu orang yang ahli zikir dan lain sebagainya. Maka pilihlah sesuai dengan kemampuan kita. 

Boleh jadi permen-permen yang kita beli dengan niat bersedekah itulah yang akan membawa kita ke syurga. Sebab bisa jadi amalan yang kecil, namun di sisi Allah pahalanya sangat besar. Maka jangan pernah meremehkan kebaikan sekecil apapun. Begitu juga dengan maksiat. Jangan melihat kecilnya maksiat yang kamu lakukan, tapi lihatlah Dzat Allah Maha Besar yang kamu durhakai.

Akhrie Robbani
Pojok Bawwabah, 17 Maret 2012
Saat menanti fajar kemenangan dari bumi Syam (Palestina dan Suriah)

0 komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright 2010-2011 Generasi Rabbani All Rights Reserved.
Template Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.