Lebaran, Sungai Nil dan Open House

Senin, 20 Agustus 2012

Cairo in the night

Pertama kalinya aku sholat Idul Fitri di KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia). Selama aku belajar di Mesir belum pernah KBRI mengadakan Sholat Id di Garden City. Maklum, jarak antara ambassy (kata kawanku orang Malaysia) dan tempat mahasiswa tinggal lumayan jauh. Oleh sebab itu setiap tahunnya KBRI mengadakan sholat Idul Fitri dan Idul Adha biasanya di Masjid As Salam. Salah satu masjid terbesar di daerah Nasr City.

Tapi tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Sholat Id diadakan di lapangan Kedutaan Besar Indonesia yang berada di Garden City, persis disamping sungai Nil yang membelah kota Kairo. Nggak heran kalo Kairo tampak cantik sekali pada malam hari. Beda dengan siang harinya, Kairo tampak ganteng sekali, hehe. (kok nggak nyambung gitu). Maksudnya lebih keren lagi siangnya, soalnya khan gedung-gedung di Kairo dengan satu warna, yaitu warna debu. ;-)

Aku berangkat dari Nasr City pukul enam pagi, kebetulan KBRI menyediakan jemputan bagi yang ingin sholat di sana. Setelah rapi-rapi dan mengganteng :) aku berangkat dari rumah menuju jalan raya untuk menunggu jemputan. Sekitar sepuluh menit datang sebuah mini bus. Tampaknya ini dia jemputan KBRI pikirku. Ternyata benar, tapi sayang busnya sudah hampir penuh bahkan tak ada lagi tempat duduk kecuali satu buah kursi kosong di tengah. Sedangkan pagi itu aku berangkat dengan seorang teman. Kupersilahkan sahabatku untuk duduk sedangkan diriku berdiri seorang diri (cieeh). Kubayangin aja saat itu sedang berangkat ke kuliah naik bus 80 coret yang penuh dengan penumpang.  

Sampai di KBRI sudah banyak mahasiswa dan mahasiswi Indonesia yang datang. Begitu juga dengan WNI yang berada di Mesir. Kawasan kedutaan Indonesia lumayan gede, jadi bisa buat sholat Id berjamaah. Kebetulan khatib-nya adalah Prof. Sangidu. M.Hum. Beliau adalah Atase Pendidikan di kedutaan. Isi ceramahnya lumayan keren, beliau membahas masalah penciptaan manusia. Mulai dari alam rahim, alam nyata dan alam kubur. Mengingatkan kita kembali kemana tujuan kita sebenarnya.

Setelah selesai sholat Id ada ramah tamah. Semua mahasiswa saling bermaaf-maafan dengan bapak-bapak KBRI. Sungguh suasana Idul Fitri di Kairo seakan di Indonesia. Abis salam-salaman langsung disuguhi makanan. Apalagi kalau bukan nasi sama ayam. Makanan favoritku ayam goreng. Sama seperti Upin dan Ipin...hehe. 

Minal Aidin wal Faizin begitu sapa setiap teman-teman yang aku jumpai di KBRI. Alhamdulillah di sini aku punya teman-teman luar biasa dari seluruh nusantara. Meskipun lebaran kali ini jauh dari keluarga. Merekalah yang bisa menghibur hati ketika sedih. Itulah sahabat. Makanya silaturrahim dan komunikasi itu penting, karena bisa menambah koneksi dan link. Apalagi kalau sudah nusantara, kemana-mana enak. tinggal kontak teman yang berasal dari daerah yang ingin kita kunjungi. Nggak perlu nyewa hotel segala. Insha Allah tempat tinggal dan makan gratis...hehe.

Oh yha, abis makan-makan dan silaturrahim dengan teman-teman sejawat. Aku diajak oleh teman-teman untuk naik kapal di sungai Nil..Asyeek...Pemandangan dari sungai Nil begitu indah sekali. dengan dikelilingi gedung tinggi. Salah satu gedung tertingginya adalah Hotel Four Season dan Cairo Tower. Memang daerah sekeliling Nil terdapat banyak hotel mewah. Sebab Kairo memang dikenal kota wisata oleh para turis.

Hampir sejam kami berada terapung di atas sungai Nil menikmati indahnya Sungai Nil. Di tepi-tepi sungai terdapat beberapa kapal besar. Kapal ini berfungsi sebagai restaurant. Dan konon kabarnya di sinilah banyak tari perut. Apaan seeh? mana gue tahu! mau tari perut, tari kepala, tari kaki. Emang gue pikirin :)

Akhirnya kami kembali pulang ke Nasr City dengan diantar pake Coster KBRI. Lebaran di Kairo memang penuh warna warni. Di tengah perjalanan aku melihat anak-anak muda Mesir ramai mengunjui Hadiqah Dauliah. Sebuah taman internasional di Kairo. Sudah menjadi tradisi di sini kayaknya. Setiap perayaan hari raya, orang-orang Mesir mengunjungi taman. Beda dengan budaya kita di Indonesia yang setiap Idul Fitri banyak yang mengunjugi kebun binatang dan tempat wisata lainnya. Bahkan selesap sholat Id orang-orang Mesir menyediakan tempat bermain anak-anak sambil bagi-bagi hadiah berupa mainan.

Satu lagi budaya kita di Indonesia setiap Idul Fitri selalu mengadakan ziarah kubur. Padahal tidak mesti saat lebaran kan? Sebab kata Rasul hari lebaran itu adalah hari yang berbahagia. Lalu kenapa harus bersedih dengan pergi ke kuburan. Wallahu'alam entah kapan tradisi ini ada di negeri kita.

Sampai di rumah adzan zuhur berkumandang. Akupun pergi sholat ke masjid terdekat. Di sana banyak kawan-kawan Malaysia yang tengah mengikuti pengajian dengan Syekh Nuruddin Al Banjari. Teman-teman Malaysia memang sangat menghormati sekali para syekh. Syekh Nuruddin ini adalah orang Banjar Indonesia. Akan tetapi banyak mengisi pengajian kawan-kawan dari Malaysia.

Abis sholat Ashar aku dan kawan-kawan menuju salah satu rumah Ustad. Namanya ustad Joko Sumaryono, beliau adalah salah seniorku di Al Azhar, tapi sekarang S2 di Cairo University dan menjadi salah satu local staff di KBRI. Beliau mengundang kami untuk makan-makan di rumahnya. Alhamdulillah, satu lagi nikmat Allah bisa mencicipi mie ayam kesukaanku. Kebetulan rumah beliau terletak di hay Tsamin. Jadi kami berangkat ke sana menggunakan taksi. Sebab hari lebaran gini hanya sedikit bus yang beroperasi.

Adzan sholat Isya' berkumandang, aku dan kawan-kawan minta izin pamit dengan Ustad Joko. Sebelum pulang kami sholat Isya dulu di masjid Faidurrahman. Salah satu masjid favorit orang-orang Rusia. Maksudnya yang sholat di sini kebanyakan adalah orang-orang Rusia. Abis sholat kami berangkat menuju simpang manhal untuk menunggu bus yang ke arah bawwabah. Tapi sebelum itu kami menikmati Jus Alpokat di Ashir Zamzam. Yha, jus Alfokat di sini sangat jarang sekali. Kebanyakan hanyalah jus tebu, jus mangga, jus semangka, jus pisang. Walaupun jus Alfokat di sini lumayan mahal. 6 pound satu gelasnya setara dengan 10 ribulah kira-kira.

Itulah ceritaku di hari pertama lebaran. Hari itu aku tak kemana-mana selain ke rumah Ustad Joko karena kebetulan ada open house :) Mungkin ini adalah lebaran terakhir ku di negeri kinanah ini. Sebab bulan depan atau bulan Oktober aku berencana untuk kembali ke tanah air setelah menyelesaikan S1 di Al Azhar di fakultas Ushuluddin jurusan Hadits. Rencananya aku ingin melanjutkan di Universiti Islam Antarabangsa di Malaysia. Tapi entahlah, terkadang ada niat mau lintas jurusan ke psikologi. Sebab aku suka meneliti sikap dan perubahan dalam diri seseorang, terutama psikologi remaja. Nah, rencananya pengen ngambil di Eropa tepatnya di Manchester University-United Kingdom. Yha, ini hanyalah sebuah mimpi. Tapi semuanya berawal dari mimpi. Aku ke Kairo dulu juga berawal dari mimpi. So...jangan pernah takut bermimpi besar...!

Akhrie Rabbani
Istana Cinta, 2 Syawal 1433





0 komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright 2010-2011 Generasi Rabbani All Rights Reserved.
Template Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.