Cinta adalah anugerah terindah dari Allah Swt kepada hamba-hambanya. Maka cinta yang berasal dari Dzat yang Maha Suci ini harus dijaga kesuciannya. Dan satu-satunya jalan atau wadah yang halal untuk menikmati cinta ini adalah pernikahan. Yha, hanya pernikahan yang membawa keberkahan bagi pasangan yang tengah dimabuk cinta.
Cinta memang bisa melanda siapa saja. Cinta bukan saja untuk muda-mudi, cinta juga bisa hadir kepada orang-orang yang slalu menjaga hatinya. Hadir kepada saudara-saudara yang menjaga pandangan, cinta juga dapat dengan diam-diam membelai lembut ikhwan dan akhwat yang menjaga kesucian dan ketakwaannya. Sebab cinta tidak selalu datang lewat pandangang mata, cinta bisa hadir karena kebaikan akhlaknya atau hanya sepintas mendengar suaranya. Atau bahkan cinta bisa hadir begitu saja. Ya, begitu saja. Inilah barangkali yang disebut dengan anugerah Allah yang paling terindah kepada makhluk-Nya.
Pagi ini saya menghadiri akad nikah salah seorang senior di kuliah. Beliau adalah salah satu aktivis masisir yang dikenal vokal dalam setiap persidangan. Terkadang saya salut dengan gaya bicara beliau yang bisa membantah pendapat orang lain yang tidak sependapat dengannya. Hari ini beliau menggenapkan separuh agamanya dengan menikah. Semoga menjadi keluraga yang SAMARA tulisku di buku tamu.
Dalam proses akad nikah tadi, ada satu hal yang dapat saya ambil pelajarannya. Ijab qobul antara mempelai laki-laki dan wali perempuan terjadi begitu singkat. Bahkan hanya dalam hitungan menit semuanya berubah. Segala hal yang sebelumnya diharamkan menjadi halal setelah "kata-kata" akad nikah. Jika dulunya berdosa melakukannya kini berubah menjadi berpahala. 
Memang dahsyat kekuatan kata-kata, dengan kata-kata Allah menciptakan alam ini. Mengangkat langit dengan kata-kata, menciptakan Adam dengan kata-kata. Karena kata-kata kita bisa menjadi hidup. Dan karena kata-kata kita bisa menjadi hina. Karena kata-kata, di hari kiamat timbangan seseorang menjadi berat.
Tapi ada satu hal yang menarik dalam khutbah nikah yang disampaikan oleh Ust. Al Fakhri, Lc. Beliau bercerita tentang sepasang suami istri yang dari awal pernikahannya telah membuat kesepakatan."Kanda...silahkan melakukan apa saja di rumah ini! tapi tolong jangan pernah membuka kota hitam yang ada di dalam lemari" tutur sang istri dengan lembut kepada suaminya. 
Setelah beberapa tahun menikah, akhirnya sang istri meninggal. Tapi sebelum meninggal istrinya berkata kepada sang suami "Kanda...silahkan buka kotak hitam itu!" Ternyata isinya adalah hanya sebuah boneka dan uang jutaan rupiah. Suaminya bingung untuk apa boneka dan uang jutaan rupiah ini disimpan istrinya. Lalu istrinya berkata kepada suami bahwa boneka itu adalah hasil buatannya ketika ia marah kepada sang suami. Jadi ia marah bukan langsung di depan suami, ia menumpahkan rasa kesal dan marahnya dengan membuat boneka. Sedangkan uang jutaan rupiah itu adalah hasil penjualan boneka.
Yha, begitulah seharusnya sepasang suami istri ketika sedang bertengkar. Tidak boleh menumpahkan kemarahan secara langsung di depan pasangan. Sebab itu akan menyebabkan keretakan dalam rumah tangga. Harus ada seni dalam bertengkar. Yha, marah cukup sendiri-sendiri saja. Tidak boleh marah secara berjama'ah. Atau kalau bisa marah seperti istri yang slalu buat boneka. hehehe bisa dapat uang banyak tuh :) 
Dalam Al Qur'an Allah mengibaratkan bahwa pasangan suami istri adalah pakaian bagi yang lainnya. Suami pakaian bagi istrinya dan sebaliknya istri adalah pakaian bagi suaminya. Makna pakaian di sini adalah sebagai penutup aurat dan sebagai perhiasan diri. Suami harus mampu menjadikan bahwa istri adalah seorang ratu tercantik di hatinya. Sehingga ketika suami dalam keadaan gelisah karena dorongan syahwat di tengah jalan, maka Rasul memerintahkan untuk pulang ke rumah menjumpai istrinya. Sedangkan makna perhiasan adalah pasangan suami istri sebisa mungkin harus tampil rapi dan bersih di depan pasangannya. Tidak hanya istri saja yang dituntut untuk berhias, tapi suami juga harus pandai merawat diri dan tampil menawan di depan istri.
Semoga kita mendapatkan anugerah terindah dari Allah itu dengan cara-cara yang diperintahkan Allah. Bukan dengan cara-cara yang melanggar syariat-Nya. Saya doakan pembaca semua mendapatkan pendamping hidup yang shalehah yang dapat menyejukkan mata. ^_^
Salam 
Akhrie Robbani  
Cairo, 9 Oktober 2011

 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

 
 Postingan
Postingan
 
 
0 komentar:
Posting Komentar