Jadi MC, Siapa Takut?

Bismillah

Segala puji hanya milik Allah, Robb semesta alam yang telah menjadikan manusia makhluk istimewa yang mempunyai potensi yang luar biasa. Bersyukurlah bagi hamba-hamba yang sadar akan nikmat-Nya dan memanfaatkan potensi diri untuk meninggikan kalimahNya. Dinul Islam yang tiada duanya. Semoga kita termasuk di dalamnya.

Setiap kita mempunyai kelebihan masing-masing yang tidak dimiliki oleh orang lain. Maka sebab itu tugas kita adalah menggali terus potensi dalam diri. Yakinlah bahwa kita diciptakan dengan segala perangkat luar biasa untuk memakmurkan bumi Allah. Karena itulah tugas kita sebagai khalifah fil ardh.

Hari ini saya kembali diminta menjadi MC dalam acara "Open House dan Wada'an Kader PIP PKS Mesir". Alhamdulillah lumayan banyak yang hadir, sehingga aula Pasangrahan KPMJB tidak begitu muat menampung seluruh kader yang hadir. Baik yang ikhwan maupun yang akhwat.

Acara dimulai pada pukul 16:30 CLT. Meskipun dalam keadaan musim dingin yang menusuk-nusuk tulang. Semangat dan antusias para kader tidak surut untuk hadir. Karena memang acaranya adalah Open House. Yang jelas ada acara makan-makannya (asyik...bisa makan gulai daging).

Sebenarnya acara Open House adalah acara rutin tahunan PIP PKS Mesir setelah merayakan Idul Adha. Alhamdulillah Idul Adha kali ini dapat daging banyak (hehe). Selain acara open house juga sekaligus acara wada'an dengan para kader dakwah yang sudah menyelesaikan studi di Universitas Al Azhar dan akan kembali ke tanah air.

Akh Muhammad Azam Shidqi sebagai perwakilan ikhwah yang akan kembali tanah air berpesan kepada ikhwah untuk selalu istiqomah dalam ta'lim dan tadris, selain itu juga diperlukan himmah aliyah dalam menuntut ilmu di negeri para nabi. Dan semua itu dibutuhkan yang namanya istimror alias berkesinambungan.

Oh yah, kita tadikan ngomongin masalah MC. Sebenarnya jadi MC itu asyik jika kita tahu tips and triknya. Beberapa hari sebelum acara saya sempat searching di google "bagaimana menjadi MC profesional". Ada beberapa hal yang mesti kita perhatikan ketika menjadi MC.

Pertama: MC adalah orang pertama, dan satu-satunya orang, yang berhak membuka acara atau berbicara secara “resmi” kepada hadirin. Jangan lupa, karena MC adalah orang pertama yang berbicara dalam suatu acara, maka MC harus memperkenalkan diri sendiri kepada hadirin. “Introduce yourself, even if you think everyone should know who you are,” kata toastmaster.org dalam “Being A Master of Ceremony”.

Kedua: Minum air putih sebelum tampil menjadi MC ternyata ampuh merelaksasikan mulut, kerongkongan dan usus, sehingga membuat kita tidak stres.

Ketiga: MC-lah yang ‘mengenalkan pembicara’ (introducing of the speaker) atau pengisi acara sebelum mereka tampil di podium dan pengantar materi yang akan disampaikannya.

Keempat: Berbicara dengan suara yang cukup jelas, tidak terlalu cepat/lambat, jangan monolog tetapi dialog, gunakan intonasi suara yang sesuai.

Kelima: Ringkaslah apa yang dikatakan oleh pembicara. Poin ini penting bgt buat diperhatikan. Jadi setiap seorang pembicara selesai bicara, MC harus bisa mengambil intisari dari apa yang dibicarakan oleh pembicara tersebut, atau setidaknya bagian penting dari isinya, untuk disampaikan kepada penonton

Keenam: Buat penonton bersemangat, Kadangkala pada suatu acara pasti ada penonton yang merasa bosen atau ngantuk karena isinya kurang menarik atau apa. Maka sebaiknya buat yel-yel penyemangat biar lebih rame.

Ketujuh: Apakah 'Word-Filler' Anda saat brbicara di depan umum? Mmmm? Apa Ya? Anu? Jadi? Maksudnya? Baiklah! Mulai saat ini hilangkanlah kata-kata yang tidak memiliki makna tersebut!

Jangan lupa, MC adalah “penghibur” juga. Karenanya ia harus humoris. Dengan demikian, ia akan mampu menyegarkan suasana dengan joke-joke yang menghibur hadirin. Selain itu kelancaran berbicara juga penting, salah satu faktor pendukungnya adalah berwawasan luas. Khususnya berkaitan dengan tema acara, sehingga bisa memberikan pengantar yang memikat dan menimbulkan interest.

Akhrie Robbani