Spirit Para Pahlawan

Minggu, 06 November 2011


Tanpa terasa lebaran Idul Adha kembali menjelma di tengah-tengah kita. Ada rasa bahagia yang tak terkira, meskipun jauh dari keluarga. Yang penting masih bisa menikmati alunan takbir di negeri para anbiya. Allahu Akbar...Allahu Akbar...walillahilhamd.


Sobat muslim, setiap kali lebaran idul adha kita teringat kisah Nabi Ibrahim dan anaknya Nabi Ismail. Sebenarnya apa sih, yang membuat kisah itu diabadikan dalam al Qur'an dan menjadi moment bersejarah. Yup, kisah itu memberikan inspirasi buat kita untuk slalu ikhlas dalam berkorban. Mengorbankan apa saja demi meraih cinta dan ridho Illahi.

Kata anak muda sekarang cinta itu butuh yang namanya bukti, tul nggak? Maka untuk membuktikan cinta Nabi Ibrahim kepada Robb-nya, ia rela mengorbankan anak semata wayangnya. Anak yang selama ini ia cintai dan kasihi harus rela dikorbankan demi cinta Robb-nya. Begitulah kehidupan di dunia ini. Apapun yang kita cintai pasti akan berpisah. So, cintailah sesuatu itu sekedarnya saja, dan bencilah sekerdarnya saja. Karena bisa saja apa yang kita cintai bisa berubah menjadi sesuatu yang kita benci dan sebaliknya.

Di sisi lain ada hal yang mesti kita contoh dari nabiyullah Ibrahim. Yaitu semangat kepahlawanannya dalam berdakwah di jalan Allah. Keberaniannya dalam menghancurkan berhala-berhala sesembahan kaumnya. Tak ada rasa gentar dalam menghadapi musuh-musuh Allah meskipun harus rela dibakar dalam unggukan api. Tapi dengan izin Allah api tersebut menjadi dingin.

Kemarin ketika saya berbuka puasa arafah bareng teman-teman. Seorang ustad mengatakan bahwa seorang pahlawan itu mempunyai empat unsur. Pertama: Kesabaran, setiap perjuangan pasti memerlukan kesabaran, tanpa kesabaran seorang pejuang akan cepat merasa futur dan bosan. Kedua: Keberanian, ini adalah syarat mutlak untuk menjadi seorang pahlawan. Bukan pahlawan namanya jika pengecut. Ketiga: Tanggung jawab, ada aksi pasti ada reaksi dan seorang pahlawan harus siap menerima resiko seberat apapun. Keempat: Semangat berkorban, untuk mencapai suatu tujuan harus ada pengorbanan, mengorbankan waktu main untuk belajar, waktu chating untuk membaca buku.

Pahlawan mukmin sejati tidak membuang energi mereka untuk memikirkan apakah ia akan ditempatkan
dalam sejarah manusia, apakah ia akan ditempatkan dalam liang lahat Taman Pahlawan. Yang mereka pikirkan ialah bagaimana meraih posisi paling terhormat di sisi Allah Swt.

Pahwalan juga bukan orang suci yang turun dari langit untuk menyelesaikan masalah secepat kilat dengan mukjizat kemudian kembali ke langit. Pahlawan adalah orang yang adalah orang biasa yang melakukan pekerjaan-pekerjaan besar, dalam sunyi yang panjang, sampai waktu mereka habis, begitu kata Pak Anis Matta dalam bukunya "Mencari Pahlawan Indonesia".

Semoga saja kita bisa mengambil spirit kepahlawan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Di hari nan penuh pengorbanan ini, mulai dari korban sapi, kambing atau ada juga yang katanya korban perasaan (hehehe). Mari kita bangkitkan semangat berkorban untuk menjadi pahlawan yang akan mengukir jejak-jejak di langit sejarah.

Finally...saya ingin menyampaikan perkataan Imam Syahid Hasan Al Banna: "Aku mampu membayangkan al mujahid itu sebagai lelaki yang sentiasa membuat persiapan, menyediakan bekalan, berupaya mengusai pikiran yang memenuhi setiap sudut jiwa dan segenap jurusan hatinya. Dia sentiasa berfikir dan fokus terhadap persiapan yang terus menerus. Apabila diseru dia menyahut. Apabila dipanggil dia menjawab. Pulang dan perginya, perkataan dan bicaranya, kesungguhan dan gurauannya tidak melampui bidang yang disediakan untuknya, Dia tidak mengambil tugas selain daripada yang telah diletak atau dituntut ke atasnya. Dia berjihad di jalan Nya. Kamu bisa membaca pada garis wajahnya, melihat pada kilauan matanya, dan mendengar pada gerakan lidahnya segala yang bergelora dalam hatinya berupa hawa yang melekan, kesakitan yang terpendam, keazaman yang benar, kesungguhan dan cita-cita yang tinggi." 



0 komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright 2010-2011 Generasi Rabbani All Rights Reserved.
Template Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.