Berbicara di Muka Umum Tidak Akan "Membunuhmu"

Senin, 27 Februari 2012


Bismillah

Sekitar seminggu yang lalu saya ditelpon oleh salah seorang teman. Kebetulan beliau adalah salah seorang ketua kekeluargaan di Mesir. Yaitu kekeluargan pelajar Tapanuli dan sekitarnya. Teman saya tadi meminta SINAI (Studi Informasi Alam Islami) untuk memberikan seminar berkaitan dengan Suriah. Saya katakan "Insya Allah bisa Akhi".

Akhirnya hari sabtu kemarin saya dan rekan saya Hafid Aprilian datang ke sekretariat pelajar Tapanuli yang terletak di kawasan Saqar Quraish. Sebenarnya acara akan di mulai ba'da maghrib. Kami usahakan untuk datang sebelum acara dimulai. Akhirnya kami sholat maghrib di masjid Abu Bakar yang tidak jauh dari sekretariat pelajar Tapanuli.

Awalnya saya bingung untuk memberikan materi tentang dunia Islam. Sebab saya belumlah sehebat senior-senior SINAI yang sudah kembali tanah air. Jadi mau tak mau saya harus bisa menyampaikan materi tentang dunia Islam. Sehingga beberapa hari sebelum acara saya sibuk mempersiapkan diri. Mulai dari cari bahan materi di internet dan latihan berbicara di depan umum.

Sebenarnya ini bukanlah pertama kali saya menyampaikan materi di depan umum. Hanya saja saya kadang merasa grogi bin gugup. Tapi saya berusaha meyakinkan diri bahwa "kamu itu bisa akhi". Sebab Allah tak mungkin membebani sesuatu hal yang tidak kita sanggupi. Jika Allah menakdirkan diri ini untuk jadi pemateri berarti diri saya sanggup "batinku".

Bismillah akhirnya saya dan rekan saya Hafid tiba di sekretariat Pelajar Tapanuli Selatan. Kami disambut hangat oleh ketua Pelajar Tapanuli Akh Sholahuddin. Beliau memang orang yang sangat ramah dan murah senyum kepada semua orang. Dan sekarang mengambil program magister di Al Azhar setelah menamatkan S1-nya tahun lalu di Al Azhar.

Ada tiga materi malam itu. Pertama tentang "Mengenal Dunia Islam" yang akan saya sampaikan, kedua tentang "Revolusi Suriah" yang disampaikan Akh Hafid Aprilian dan "Persembahan kaum Muslimin untuk Dunia International" yang di sampaikan Ust. Sufrin Effendi.

Akhirnya waktu yang dinanti itu tiba juga. Moderator memberikan kesempatan kepada saya untuk menyampaikan materi mengenal dunia Islam selama 25 menit. Pada awalnya saya berusaha mengambil perhatian audiens dengan melemparkan pertanyaan. Itu salah satu trik sukses presentasi yang saya dapatkan dari senior-senior di SINAI. Alhamdulillah presentasi berjalan dengan lancar. Bahkan lebih keren dari yang saya bayangkan (ceileh...sok mantab).

Yha, sebenarnya setiap kita juga bisa menjadi presentator asal dipersiapkan dengan baik. Kuncinya semakin mantab penguasaan materi maka semakin pede dalam presentasi. Karena presentasi adalah sesuatu skill yang penting untuk kita kuasai. Apalagi status kita sebagai seorang mahasiswa yang dituntut dan mau tidak mau harus bisa presentasi.

Tapi memang sebagian kita enggan untuk berbicara di depan publik. Dengan alasan takut atau yang sering disebut orang dengan "demam panggung". Saya awalnya juga orang yang sangat takut jika disuruh berbicara di depan publik. Tapi lama-kelamaan rasa grogi itu hilang dan muncul keberanian untuk berbicara dengan pede. Bahkan pernah suatu ketika saya menyampaikan sambutan dalam kepanitian dengan semangat berapi-api. Seakan-akan saya berorasi (hehe).

Sobat muslim muda, saya yakin antum punya potensi untuk menjadi seorang presentator berpengaruh. Tak ada salahnya untuk mencoba, mulailah berbicara dari lingkup yang terkecil di sebuah halaqah sampai ke forum-forum international. Karena  berbicara di muka umum tidak akan "Membunuhmu".

Akhrie Robbani
Negeri Jihad, 27 Februari 2012

0 komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright 2010-2011 Generasi Rabbani All Rights Reserved.
Template Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.