Galau dan Iman

Senin, 19 Maret 2012


Bismillah

Kadang ketika saya lagi "galau" saya suka membaca tulisan-tulisan lama yang pernah saya tulis. Atau catatan-catatan harian yang pernah saya goreskan di sebuah buku. Adakalanya catatan tersebut menjadi motivasi untuk kembali bersemangat. Catatan tersebut adalah pengalaman dan buah pikiran yang saya tuangkan dalam bentuk tulisan, jadi ketika saya baca kembali ibaratnya saya memotivasi diri sendiri. Sebab terkadang kita mudah memotivasi orang lain tapi susah untuk memotivasi diri sendiri.

Pagi ini saya kembali membuka buku cathar, mungkin lagi "galau" kali (ternyata ustad bisa galau juga ya?) hehe. Ustad kan juga manusia. punya perasaan dan punya hati (cieeh...).  Alhamdulillah sekarang galaunya sudah ilang karena membaca cathar. Ada satu kalimat yang membuat saya tertegun dalam cathar yang pernah saya tulis setahun yang lalu. "Orang yang sholatnya malas-malasan maka akan mudah terbawa syahwat".

Yup, memang masa muda masa-masa yang sangat berat. Apalagi sebagai seorang uzzab. Jika tidak dibentengi dengan iman yang kuat maka kita akan mudah terbawa syahwat. Dan salah satu ciri orang yang beriman adalah orang yang sungguh-sungguh dan berusaha untuk khusyuk dalam sholatnya. Lihat saja remaja kita yang sering terjatuh dalam lembah maksiat. Sudahlah nafsu kuat tapi nggak punya rem lagi. Akhirnya, nabrak-nabrak lah. Tapi hati-hati kalau sampai menabrak aturan Allah. Bisa ke kantor polisi nanti. eh, ke neraka kalee.

Orang yang baik ibadahnya maka ia akan semakin banyak produktivitasnya. Sebab ibadah-ibadah yang ia kerjakan ibarat bahan bakar yang selalu membuatnya bersemangat dalam bekerja. Ditambah lagi dengan keikhlasan dalam beramal akan menjadikan kita lebih profesional. 


Sebaliknya orang-orang yang lemahnya imannya dan selalu berkubang dalam lembah maksiat maka akan sulit untuk berkontribusi. Sebab untuk dirinya saja ia belum mampu untuk memperbaiki dirinya apalagi untuk memberikan kontribusi untuk orang lain. Maka hati-hati kalau kita sering bermaksiat karena kita akan jadi orang-orang yang pasif dan malas bekerja. Sehingga akhirnya kita tidak "dipakai" dalam masyarakat. Bukannya menjadi problem solver tapi malah menjadi part of problem.

Makanya saya sering menasehati diri sendiri "kalo kamu terus begini, bagaimana umat nanti?". Yha, kita adalah harapan umat. Umat ini sudah lama merindukan peran kita. Maka tugas kita yang paling utama adalah islahu an nafs (memperbaiki diri). Memperbaiki diri tidak bisa seorang diri. Kita butuh orang lain yang selalu mengingatkan ketika lalai dan lupa. 

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa iman itu bisa bertambah dan berkurang. Bertambah apabila kita melakukan ketaatan dan akan berkurang jika kita melakukan kemaksiatan. Tapi sering kali kita tidak mengintropeksi iman kita. Apakah iman kita saat ini bertambah atau sedang berkurang. Dan salah satu penyebab iman itu berkurang itu adalah tiada penjagaan terhadap iman itu sendiri. Sehingga acap kali virus-virus maksiat masuk ke dalam diri kita.

Seorang sahabat Umar bin Khattab pernah mengatakan kepada para sahabatnya. "Halummu nazdadu imanan fayadzkurunallah" Kemarilah kalian agar kita bisa menambah iman lalu mereka berzikir kepada Allah. Sahabat Muadz bin Jabal juga pernah mengatakan kepada seorang laki-laki "Ijlis bina nu'min saah". Duduklah bersama kami agar kita bisa beriman barang sesaat.

Maka sebab itu, jika kita merasakan lemah iman, segeralah cari teman-teman saleh. Karena mereka bisa memberikan nasehat yang akan bisa menambah keimanan kita kembali. Jadi alangkah indahnya jika kita mempunyai sebuah halaqah yang di dalamnya mengingat Allah, mentadabburi ayat-ayatNya, saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran sehingga menguatkan iman yang sudah mulai melemah. Ibarat hape yang mulai kehabisan baterai. Maka perlu ada cas yang bisa kembali mengisi bateri kembali penuh. Sebaliknya jika hape tidak pernah dicas dan selalu dipakai maka suatu saat hape itu akan mati dengan sendirinya.





0 komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright 2010-2011 Generasi Rabbani All Rights Reserved.
Template Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.