Kifayah Ya Akhi!

Rabu, 11 April 2012

Nggak terasa yha, ujian sebentar lagi. Rasanya baru kemaren kita ujian termin awal trus refreshing dengan berfacebook ria, nggak tahunya udah ujian lagi. Seakan dunia berputar begitu cepat tanpa peduli kita lagi ngapain. Detik jam pun terus bergerak kecuali kalo jamnya lagi mati. :)

Kalo situasi udah genting seperti itu kita harus mo ngapain nih? Ujian termin dua tinggal menghitung hari, ujian yang menentukan lulus apa tidaknya kita. Sedangkan kita masih asyik-asyik ber online ria tanpa memperdulikan waktu. Apakah kesuksesan hanya bisa diraih dengan santai-santai? Nggak bro, kalo mau sukses ya belajar begitu wasiat lelaki misterius dalam film Laskar Pelangi.

Jadi kalo pas asyik-asyik facebookan, ingat orang tua kita banting daging (eh, tulang ding) buat membiayain kita kuliah di sini. Mereka pasti mengharapkan kita pulang dengan sukses. Bukan ane bilang kita nggak facebookan sama sekali. Tapi sekedarnya saja, jangan terlalu berlebih-lebihan. Kita jauh-jauh datang dari Indonesia niat-nya kan mo nuntut ilmu. Kalo niat sudah mulai pudar dari diri kita maka mari kita tajdid dari sekarang. 1...2...3...Mulai...

Emang sih, terkadang sulit bagi kita untuk meninggalkan hal-hal yang sudah menjadi kebiasaan kita. Tapi semua itu pasti bisa kita ubah. Jika kita mempunyai azam dan tekad yang kuat, itu kuncinya. Selalulah meminta pertolongan Allah, karena nggak ada yang bisa di dunia ini, yang ada mau atau tidak. Itu saja, gitu aja kok repot! kata almarhum Gus Dur.

Bismillah, mulai dari sekarang mari tajdid niat kita kembali. Tanamkan azam dan tekad bahwa saya harus berhasil dan akan memberikan kado kesuksesan terindah bulan Agustus nanti. Kalo bisa tulis kata-kata penyemangat di meja belajar atau di tempat yang mudah kita lihat. Contohnya "Kalo saya tetap seperti ini, bagaimana umat nanti?". Percayalah bahwa kita semua pasti melakukannya jika mempunyai semangat.

Ketika berfacebook ria dan sudah banyak menghabiskan waktu. Maka cepat-cepat tekan tombol x di kanan atas. Katakan pada diri "Kifayah ya akhi!". Karena kebanyakan orang-orang yang gagal adalah orang-orang yang tidak bisa berkata "Tidak" pada dirinya. Tidak untuk menghabiskan waktu berjam-jam depan si kompu, tidak untuk chating lama-lama, tidak dan tidak untuk berbagai hal yang tidak bermanfaat.

Sukses itu butuh pengorbanan kata orang, yha kita harus berani mengorbankan waktu santai kita untuk membaca muqorror walaupun hanya beberapa lembar. Yang penting itqon, yha nggak?. Sebab semua kita pasti tidak ingin dapat nilai rosib (amit-amit dhe). Mendingan dapat mumtaz. Amin. Apalagi sekarang PPMI punya program 100 Hari Menggapai Mumtaz, maka lakukanlah arahan dari mentor kita supaya bisa mumtaz. Kalaupun nanti nggak mumtaz, yha minimal jayyid lah. Setuju!

0 komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright 2010-2011 Generasi Rabbani All Rights Reserved.
Template Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.